Fb. In. Tw.

Puisi-Puisi Ilda Karwayu

pensiun

pendar pola-hidup-ideal
di kepala         amat awet

tubuh lembap dan berhantu.
sinar mata redup

bus-bilangan menepi. menunggumu
masuk. sebelum usia kehabisan setrum

2021

 

naksir

kunang-kunang: pulang ke sarang
kembang-kembang: kelopaknya terbang
di tepi ranjang, kesadaranku ngambang
menimbang-nimbang semayam di mana
hari ini. tiada saksi aksi kesadaranku
ia kerap pulang berwujud doraemon
atau gadis berkerudung merah
mungkin angin bersekutu dengannya:
membalutmu dengan tanya selamanya

2021

 

xeroderma

demi
menyerap cara ungkap para padi
mesti bangun pagi tubuhku ini

aroma embun aku rindu, tapi
mimpi tak ingin mati dibunuh
salakan kelompok anjing

kini tubuh pagiku bangun di bawah
bulan berjerawat dan ia duduk di kloset,
membaca kerak-kerak amonia;
jelmaan olenka-budi darma

2021

 

sexual selection

saling  kita
menantang. mereka
menentang. kami
anteng  saja
menenteng  stigma

2021

 

paranggi pergi

menggeser sedikit kesetiaan
yang menghalangi sinar senangsenang
sedang kulakukan ketika umbu landu
tak lagi menunggu di ambang kejujuranku
tapi terus saja                         sengaja mengeja:

karena kesetiaanlah maka jinak mata
dan hati pengembara

kupikir ‘kan selalu aku ditunggu

2021

Post tags:

Menulis puisi, fiksi, dan non-fiksi. Telah menerbitkan sejumlah buku puisi, antara lain, “Eulogi” (PBP, 2018) dan “Binatang Kesepian dalam Tubuhmu” (GPU, 2020). Aktif berkegiatan di Komunitas Akarpohon Mataram, dan sehari-hari mengajar bahasa Inggris dan BIPA di Mataram Lingua Franca Institute (MaLFI).

You don't have permission to register