Fb. In. Tw.

Runtuhnya Kejayaan Palaguna Plaza

Catatan Iman Klunkerz

 

Bangunan Palaguna Plaza akan segera diruntuhkan (12/10/2014). (Foto: Iman Klunkerz)

Bangunan Palaguna Plaza akan segera diruntuhkan (12/10/2014). (Foto: Iman Klunkerz)

Bangunan di sebelah timur alun-alun Bandung ini semula merupakan gedung bioskop Varia, Elita dan Oriental. Dibangun pada masa kolonial Belanda hingga akhirnya berubah pada pertengahan tahun 1980-an menjadi Palaguna Plaza. Sisa bioskop tersisa yang bisa ditemui di selatan alun-alun adalah Radio city, yang kita kenal sekarang bernama bioskop Dian.

Tempat  ini merupakan pusat perbelanjaan modern pertama yang  mulai beroperasi  pertengahan tahun 1980-an. Gedung ini terdiri dari empat lantai, dilengkapi dengan escalator pertama di kota Bandung, lantai 1 diisi pedagang kain, pakaian, sepatu, tas, lukisan dan batu akik.

Sedangkan lantai 2 beroperasi Matahari Dept. Store. Di lantai 3 ada bioskop Nusantara dan Palaguna, Hero Super Market dan restoran cepat saji CFC. Pada lantai paling atas tempat bermain sepatu roda kemudian berubah jadi Timezone. Lantai basement untuk tempat parkir dan terdapat sumur Bandung sebagai situs sejarah berdirinya kota Bandung.

Pada saat itu Palaguna Plaza menjadi tujuan warga Bandung dan sekitarnya untuk belanja, menonton film  bioskop, makan, atau sekedar jalan-jalan. Tempat ini juga sempat dipakai syuting film Kabayan Saba Kota.

Bangunan mulai diruntuhkan (19/10/2014). (Foto: Iman Klunkerz)

Bangunan mulai diruntuhkan (19/10/2014). (Foto: Iman Klunkerz)

Saya sempat mengalami masa keemasan tempat ini, dimana ketika Matahari menjadi tujuan belanja, terutama menjelang Idul Fitri banyak pengunjung. Bahkan, dari pinggiran Bandung banyak yang datang ke sini untuk menonton film pilihannya di bioskop.

Ada dua bioskop yang di gedung tersebut. Pertama, Nusantara Theater yang memutar film-film baru dari Holywood, dan satu lagi adalah Palaguna Theater yang memutar film-film dalam negeri dan Bollywod.  Keduanya  selalu dipenuhi penonton pada tahun 90-an. Harga tiket Nusantara Theater Rp 1.500, terakhir saya nonton di sini  tahun 2006 tiketnya hanya Rp 8.000, dengan jumlah penonton kurang dari 10 orang.

Selain film, restoran pun tak luput dari incaran pengunjung, bahkan untuk menikmati ayam goreng di CFC pengunjung rela antri sampai keluar restoran. Lantai 4 dipakai tempat nongkrong serta tempat gaul anak muda tahun 1980-an awal sampai 1990-an. Lantai dasar sempat berjaya sebagai tempat penjual handphone dan kartu sim sampai awal tahun 2000-an

Berjalannya waktu, mulai banyak tempat-tempat sejenis di Bandung. Pengunjung mulai berkurang, satu persatu pedagang menutup tokonya. Sebagian pindah ke tempat sejenis yang banyak bermunculan, seperti Hero Supermarket serta Time Zone.

Puncaknya, ketika tahun 2007 Matahari Dept. Store tutup dari Palaguna Plaza. Tempat ini semakin sepi dari pengunjung. Akhirnya  Nusantara dan Palaguna Theater tutup. Pedagang yang masih bertahan hanya di lantai dasar yang diisi pedagang pakaian dan batu akik hingga bulan Juni 2014.

Kini pagar seng menutupi pinggiran Palaguna Plaza dan alat berat mulai merobohkan gedung, sebelum dibangun ulang  menjadi hotel dan mall. Bangunan yang dulu sempat Berjaya dan menjadi tempat favorit di Bandung telah hilang. Generasi lama telah hilang, generasi baru siap tumbuh dengan fenomena yang lain.[]

Sumber foto: Iman Klunkerz

 

Post tags:

Media untuk Berbagi Kajian dan Apresiasi.

Comments
  • Randy

    Terima kasih atas post-nya, sangat menarik mengenang kembali masa berjayanya Palaguna Nusantara.

    21 Juni 2015

Sorry, the comment form is closed at this time.

You don't have permission to register