Fb. In. Tw.

Puisi-Puisi Annisa Aura

Tak selaras

Puan hampir hilang waras
Mental selalu terkuras
Berharap agar rasa yang datang dapat terpangkas

Sebab rasa di hati Tuan sudah hampir mengelupas
Tumbuh bersama hati tak selaras

 

Lorong

Di lorong gelap aku membacakan puisi
Untuk manusia yang telah terlelap di bumi

Ruang itu hampa lagi
Seperti kehilangan Tuan yang berlari

 

Pulang

Pulanglah, cahaya
Kegelapan sungguh terlampau berbahaya.
Doa yang kita minta
Harap yang kita jaga

Cinta kita fana.

Tinta telah tergurat dan mengering di bukunya
Tak ada lagi ruang
Membicarakan tanda tanya

Kita tercipta untuk direnggangkan ke dua sudut berbeda
Sebagaimana selatan memunggungi utara

KOMENTAR

Lahir di solo pada 21 mai 2005. Siswa Kelas XII SMA Budi Mulia Utama. Aktif mendalami dunia kepenulisan sejak dua tahun terakhir. Beberapa karyanya yang lain yaitu “Catatan Seorang Pendosa" (Penerbit Gupedia).

Comments
  • Komang Berata

    Metafora yang sangat indah

    31 Oktober 2022
  • Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga puisi-puisi yang saya terbitkan ini telah selesai.

    Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan ini.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam puisi ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan .

    31 Oktober 2022

Sorry, the comment form is closed at this time.

You don't have permission to register