Puisi-Puisi Annisa Aura
Tak selaras
Puan hampir hilang waras
Mental selalu terkuras
Berharap agar rasa yang datang dapat terpangkas
Sebab rasa di hati Tuan sudah hampir mengelupas
Tumbuh bersama hati tak selaras
Lorong
Di lorong gelap aku membacakan puisi
Untuk manusia yang telah terlelap di bumi
Ruang itu hampa lagi
Seperti kehilangan Tuan yang berlari
Pulang
Pulanglah, cahaya
Kegelapan sungguh terlampau berbahaya.
Doa yang kita minta
Harap yang kita jaga
Cinta kita fana.
Tinta telah tergurat dan mengering di bukunya
Tak ada lagi ruang
Membicarakan tanda tanya
Kita tercipta untuk direnggangkan ke dua sudut berbeda
Sebagaimana selatan memunggungi utara
KOMENTAR
Sorry, the comment form is closed at this time.
Komang Berata
Metafora yang sangat indah
Annisa aura
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga puisi-puisi yang saya terbitkan ini telah selesai.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam puisi ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan .