Berkunjung dan Mencari Solusi Melalui Mimpi
Pernahkah Anda menyukai seseorang namun takut untuk mengungkapkannya? Takut Anda ditolak dan menyisakan cinta bertepuk sebelah tangan? Ataukah Anda seorang penulis naskah atau seorang pemusik yang kehabisan “bahan baku” ketika membuat cerita dan membuat lirik serta nada? Atau mungkin Anda seorang yang memiliki pengalaman buruk di masa lalu hingga menyisakan trauma? Bahkan mungkin Anda juga pernah berpikir atau berangan-angan menjadi orang lain? Dan tentu saja, pasti Anda pernah merindukan orang yang telah tiada, bukan?
Dallergut: Toko Penjual Mimpi akan memberikan Anda semuanya. Cukup dengan terlelap, mengunjungi Dallergut: Toko Penjual Mimpi dan memesan satu kotak mimpi dengan label yang sesuai keinginan, Anda akan diberikan “satu pengalaman” menjadi apa saja dan bertemu siapa saja yang Anda inginkan, tentu di dunia mimpi namun tetap memberi efek pada dunia Anda yang sebenarnya. Perihal harga, jangan khawatir. Dallergut: Toko Penjual Mimpi memakai sistem pascabayar, dan dibayar sesuai dengan perasaan Anda setelah terbangun.
Sepertinya saya ketularan Penny, salah satu karyawan baru yang cerdas dan supel, yang mengajak saya mengelilingi dua dunia sekaligus, dunia mimpi dan dunia nyata. Penny saya temukan dalam novel Lee Miye yang diterjemahkan Dwita Rizki dari bahasa Korea dengan judul asli Dallergut Dream Departement Store: The Dream You Ordered is Sold Out. Pemilik toko bernama tuan Dallergut, menjual mimpi karya sejumlah produser mimpi ternama, termasuk Sinterklas (yang dalam novel bernama asli Nicholas).
Lee Miye menggunakan bahan baku dunia lain, alam bawah sadar manusia, dunia mimpi sebagai bahan baku cerita dalam novel. Menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu, Lee Miye membukanya dengan situasi persiapan wawancara kerja Penny yang terobsesi menjadi seorang karyawan di Dallergut: Toko Penjual Mimpi karena gajinya yang tinggi dan kecintaannya pada mimpi. Lebih-lebih, Penny mengidolakan seorang produser mimpi yang nantinya memenangi Grand Prix, Nick Slumber. Selagi menunggu giliran wawancara, Penny mengajak saya menemui tokoh lainnya, Assam, seorang Noctiluca yang bertugas memasangkan jubah tidur kepada para tamu. Melalui Assam lah, saya baru mengetahui, pemilik toko (Dallergut) yang mewawancarai Penny, merupakan keturunan dari Murid Ketiga dalam dongeng Kisah Dewa Waktu dan Tiga Murid. Sebelum wawancara, Penny diberi buku cerita itu oleh Assam dan cerita itulah menjadi cikal bakal berdirinya Dallergut: Toko Penjual Mimpi.
Jika dibaca saksama, Kisah Dewa Waktu dan Tiga Murid merupakan premis cerita ini secara keseluruhan. Kisahnya menceritakan tiga murid yang memilih tiga waktu yang berbeda yang ditawarkan oleh si Dewa Waktu. Murid Pertama memilih masa depan, Murid Kedua memilih masa lalu, dan Murid Ketiga memilih sisanya, masa kini.
Lee Miye mengembangkan kisah dalam novel melalui cerita tersebut. Ia mengambil sudut pandang Murid Ketiga dan Dallergut dijadikan sebagai keturunan Murid Ketiga. Dallergut: Toko Penjual Mimpi memang menjual segala mimpi, baik mimpi tentang masa lalu, maupun mimpi tentang masa depan. Namun pada setiap bagian, pada para tamu yang datang memesan mimpi, Lee Miye selalu mengembalikannya ke masa yang sedang berlangsung di dalam cerita. Mengembalikan para tamu yang datang sebagai pemesan mimpi untuk melupakan dan melawan masa lalu, melawan trauma. Pun dengan para tamu yang memesan mimpi tentang masa depan, Lee Miye memilih “menyuruh” para tamu yang memesan mimpi memikirkan masa sekarang, menikmati masa sekarang, dan mempersiapkan sebaik-baiknya masa yang tengah berlangsung untuk masa depan, tentu semuanya melalui produk mimpi.
Perihal melupakan masa lalu, Lee Miye menghadirkan sejumlah kisah tentang kegagalan, kenangan, dan trauma. Semisalnya saja kekalutan seorang lelaki (Hyeon Jong Seok) yang ditinggal cinta, yang selalu memesan kotak mimpi Munculnya Mantan Pacar, selama dua tahun, hingga ia berhasil move on dan memilih berani memulai cintanya yang baru setelah diberi minuman “rasa berdebar” oleh Dallergut yang merasa kasihan padanya dan tidak ingin Hyeon Jong Seok memesan mimpi itu lagi. Melupakan trauma dialami oleh dua tamu yang datang ke Dallergut: Toko Penjual Mimpi, satu laki-laki dan satu lainnya perempuan. Dua orang ini memesan Mimpi Untuk Menaklukkan Trauma karya Maxim yang dikenal sebagai produser pembuat mimpi buruk. Bagian ini menjadi menarik, karena menampilkan sisi lain dari prosedur penjualan mimpi, bahwa mimpi yang tidak sesuai ternyata bisa diretur. Kedua mimpi tersebut dibayar dengan “rasa percaya diri” dan “rasa kebanggan diri.”
Selain menjual mimpi masa lalu, Dallergut: Toko Penjual Mimpi juga menjual mimpi tentang keinginan mencapai dan mengkhawatirkan masa depan, cinta, dan kesuksesan. Adalah seorang perempuan (Jeong Ah Young/Pelanggan 201) yang mengkhawatirkan cintanya akan ditolak dan tak mampu untuk mengungkapkannya. Ia berkunjung ke Dallergut: Toko Penjual Mimpi dan memesan Mimpi Munculnya Orang Yang Disukai. Hingga pada akhirnya ia bermimpi menjalin hubungan dengan laki-laki idamannya dan pada saat terbangun, ia memberanikan diri untuk menghubungi laki-laki tersebut terlebih dahulu.
Pesan baru telah diterima
Ini jeong Ah young. Ingat… aku, tidak?”
Bagaimana kamu bisa kenal pacarmu yang sekarang?
Aku menghubunginya lebih dahulu karena suka. Mengajaknya makan bersama.”
Laki-laki tersebut ialah laki-laki pertama yang terpuruk dua tahun karena cinta dan baru bisa move on setelah diberikan minuman “rasa berdebar” oleh Dallergut, Hyeon Jong Seok. Dallergut: Toko Penjual Mimpi selain membahasa “tata cara” memaafkan masa lalu dan memanfaatkan waktu sekarang demi masa depan, novel ini juga membahas tentang betapa sibuknya para produsen dan para distributor mimpi. Produsen (para produser pembuat mimpi) dan distributor (Dallergut: Toko Penjual Mimpi) akan merugi jika para tamu (manusia) mengurangi waktu tidurnya.
Dallergut: Toko Penjual Mimpi juga menyajikan meriahnya upacara penghargaan Mimpi Tahun Ini – semacam upacara penghargaan bagi para produser pembuat mimpi dalam satu tahun. Dalam acara tersebut terjadi sebuah kejutan besar yang tak pernah terjadi selama lima belas tahun. Jika Anda penasaran kejutan apa yang terjadi di dalamnya, maka Anda harus membacanya, namun jika Anda ingin memesan mimpi yang Anda inginkan dan bertemu Penny atau tuan Dallergut, maka Anda harus terlelap terlebih dahulu. Masih banyak mimpi-mimpi yang menunggu Anda di Dallergut: Toko Penjual Mimpi dan bersiap memberikan Anda berjuta rasa untuk membayarnya.
Keterangan Buku
Judul: Dallergut: Toko Penjual Mimpi
Penulis: Lee Miye
Penerjemah: Dwita Rizki
Penerbit: PT Bentara Aksara Baca
Cetakan I: Desember 2021
Halaman: vi + 290 hlm.
ISBN: 978-602-6486-67-7