Fb. In. Tw.

Puisi Esha Tegar Putra

Lhoknga
—bersama Rizki & Putra Hidayat

 

Tebing jauh itu seakan tak tersentuh
tapi beratus tahun angin
telah menabur serbuk garam
membuatnya rapuh, membuatnya perlahan runtuh.

Dan pantai ini tak ubahnya nasib
baik dan buruk
bersamaan datang, bersamaan hilang.

Di Lhoknga aku sampai
kuangkat kayu terapung
kutepikan dari gelombang
agar aku tahu,
apakah laut akan mempersiapkan mala baru.
Kugali pasir yang kehilangan warna
agar aku mengerti,
sedalam amuk gelombang
tentu berbatas juga.

Lhoknga seperti gadis manja
terjaga pagi
terbebas dari mimpi buruk malam hari
pohon-pohon pinus tersumbul dari gundukan pasir
tandan kelapa kering terhempas terus ke tepi
tebing seakan memberi tatapan tenang.

Di Lhoknga
pasir pernah beralih ke arah kota
pecahan karang menghantam keca jendela
ikan-ikan melompati kabel dan tiang listrik
tapi kita bertemu nasib baik.

2013-2014

esha-tegar-putra

KOMENTAR
Post tags:

Rubrik Puisi Senin & Kamis buruan.co.

You don't have permission to register