Fb. In. Tw.

Sensasi Sungai Lanpasa di Musim Kemarau

Selama hampir tujuh tahun mengajar SMP Tunas Agro di Seruyan, Kalimantan Tengah, rasa-rasanya baru kali ini saja, saya berkesempatan aso menggunakan sepeda motor di atas Sungai Lanpasa yang surut airnya.

Pemandangan yang terhidang di atasnya adalah pemandangan baru nan unik. Barangkali inilah secuil sensasi untuk para petualang yang melintang di danau garam Salar de Uyuni di Cili, begitu luas, begitu lapang.

Di Lanpasa, musim kemarau seperti ini, kapal-kapal kandas, anak-anak bermain sepak bola, berbalap sepeda, hingga berkemah di tepi tanaman-tanaman famili bakau.

Namun perlu diingat, janganlah melintas di dasar sungai yang nampak basah, ban motor saya pun slip karena ketebalan lumpur hingga sebetis.

Musim kemarau, hujan, atau musim apapun selalu menawarkan sepasang perihal. Sebuah hadiah atau musibah. Lanskap mengagumkan seperti ini adalah hadiah sedangkan musibahnya adalah asap hasil pembakaran lahan. Saking memuakkannya asap ini, saya lebih memilih menghirup bau kentut anak saya menerus.

Saya tidak akan memasang foto asap yang mengepung sekolah. Saat ini saya memilih melihat mawar daripada duri pada musim panas yang panjang ini.

Ah, barangkali ini saat tepat praktik salat meminta hujan atau menghibur diri sendiri dengan “November Rain” Gun N’ Roses.[]

Sumber foto: Panji Irfan

Post tags:

Guru swasta. Kini tinggal dan mengajar di Seruyan, Kalimantan Tengah.

KOMENTAR
You don't have permission to register