Fb. In. Tw.

Puisi-Puisi Bonny Nur Ischaq Darmadji

Penjarah Kubur

sampailah kita di sini
pada babak hidup yang kau cari-cari.
telah kau putar waktumu habis-habisan
sampai kau duduk
termangu-mangu dalam kesunyian.

seraya kau berkata
bukalah semua gerbang arkana.
lalu kau hunus penjuru obor dan angin.
lengkap dengan api-apinya
Giza pun melantai
terbakar dingin.

pelan-pelan altar terlihat
setitik.
pilar-pilar tegap tersibak
di tabirmu.
dan dengan relung-relung
yang terbias lepas
kau saksikan waktu
menyusun mautmu.

2020

 

Surat dari Zainudin

nanti aku kirimkan bunga
dari negeri yang paling jauh sejagat raya.
kembang paling indah dan langka
dari taman langit
dewa-dewi Babilonia.

jung ini benar kecil,
tapi
cukuplah meniupku pada
dermaga peradaban.
bersama komoditi, tikus, kudis,
dan pembajak kapal,
tak mengapa aku berlayar
diterkam angin
dayungkan pulau
sebab dirimulah perjalanan.

maka laut telah terhampar untuk diukur.
rahasia langit berburai
menganga
berpesta minta ditemukan
dipecahkan
dituang
dalam dalil nahkoda para mualim.
dan nasib akan tertawar
menghitung tanda tanya
dalam meja judi keberanian.

2020

 

Rasi Buaian

setulus bunda
malam menuntun gelap sampai pudar.
menjaga api bintang-bintang
pada surga yang setan berhalakan.

telah diberikan kepadamu
selangit Aldebaran
setelah kau teranjau hingar-bingar
yang menyandarkan pelikmu
dari dunia gemilau
tempat keluargamu berpulang.

ke mana pelupukmu
– tanggal
untuk mereka yang memilih
– tinggal?
dari samar kau diasuhnya sampai nyata
bahwa dirimu, dibesarkannya dalam gulita.

2020

 

Seorang Pria Bertanya

seorang pria berdiri pada sebuah ngarai. mengukur horison yang terlepas.
palung hidupnya diburu dalam bara
dan hujan.
seorang pria bertanya.
seorang pria mempertanyakan.

di mana ia mengakui kalimat cinta
hingga ia sendiri yang menjawabnya,
di mana ia menempa raga
hingga ia bukan lagi orang yang sama,
di mana ia mendamaikan jiwa
hingga menjadi gila,
di mana ia membagi waktu dan masa
hingga kepribadiannya berganda –

di mana ia menjadi pendekar
hingga bosan bertengkar,
di mana ia menjadi seniman
hingga terbuai keindahan,
di mana ia meregup pengetahuan
hingga temukan jawaban;

kebodohan ini terasa nyaman.

2020

 

Nyala Hangat Marabahaya

mari tuan, saya tuangkan
kepada anggur dan laras panjang
kita berjudi, dalam ikrar.

pagi nanti, semua akan membentang
seperti manekin-manekin
dari belantara sawah
yang tuan pionkan.

adalah benar
gelas-gelas ini terlalu singkat
untuk menyapa kita
yang sebentar lagi tamat.

tapi
lihatlah peta ini
panjang sekali
takdir yang kita bagi.

2020

Bonny Nur Ischaq Darmadji lahir di Jakarta, 26 Oktober 1995. Alumni Ilmu Sejarah Universitas Indonesia. Saat ini menetap di Jakarta.

KOMENTAR
You don't have permission to register