
Puisi Mufidz At-thoriq Syarifudin
Curug Cimanintin
Adalah obat dadamu yang sesak saat itu
gemercik air sungai dan suara angin
di sela-sela daun bambu
musik yang bersenandung
di daun telingamu.
Di tebing dadamu, air melompat
menghantamkan tubuhnya.
Batu-batu terkikis waktu
juga coretan-coretan para pemburu.
Ketika langit sore mengelusmu
kaulah pelangi sekaligus bidadari.
Aku, batu kecil ingatan
hanyut bersama daun pohon itu.
KOMENTAR