Fb. In. Tw.

Line Up Band Live Forever 9

Good Morning Breakfast
Keenam personel Good Morning Breakfast ini adalah perwujudan dari apa yang disebut dengan Britpop. Fun, ceria dan selalu ingin berbagi kebahagiaan dengan Mengubah lagu-lagu rock secara cemerlang menjadi catchy penuh antusias.

Good Morning Breakfast yang dibentuk pada tahun 2009 di kota Cirebon ini, terpengaruh band-band Britpop era 90-an dengan menawarkan tema cerita mengenai dua sisi kehidupan melalui lagu-lagunya, baik itu tentang alam semesta, tema-tema unik tidak biasa, tidak lupa mengangkat tema generik tentang harmoni dan cinta yang dilematis dikemas secara lugas tanpa basa basi.

‪Pada bulan oktober 2014 Mereka telah merilis self titled EP limited 100pcs yang dibagikan secara gratis dengan single “Drama Queen”. Rilisnya EP ini sekaligus sebagai bagian perpisahan dengan gitaris mereka yang menyatakan mengundurkan diri. ‪Layaknya sebuah kisah klasik perjalanan sebuah band, berkali-kali berganti personil pun juga telah mereka lalui.

Akhirnya mereka tetap berkarya dengan formasi 4 personil, Palpov (vocal), Ismet (bass), Raden Rully Purnomo (keyboards) dan Lovely Inna (drums). Hingga pada pertengahan tahun 2014, mereka mengajak 2 gitaris dengan latar belakang berbeda untuk bergabung, yakni Bambang Adhitya (gitar & lapsteel) dengan nuansa rock n’ roll-nya dan Rizky (gitar) yang lebih akrab dipanggil Kidz—karena menjadi personil paling muda—dengan pengaruh rock era 70an ikut berkarya bersama mereka.

Dengan mengemas kembali sound–sound Britpop era 90an di single “Jealous”, Good Morning Breakfast ingin mengajak kita mengenang masa keemasan Britpop.

‪Tanggal 27 maret 2015 mereka akan tampil di An Intimacy Vol 7 dan akan memperkenalkan single terbarunya yang dipersembahkan khusus untuk micro gig an intimacy tersebut. (Sumber: Good Morning Breakfast)

Puppyhansen
Puppyhansen merupakan band garage rock asal Cirebon yang beranggotakan Kacrut (Voc/guitar), Arap (bass) dan Obet (drummer). Dipengaruhi oleh musisi yang menemani semasa mereka tumbuh antara lain Nirvana, The Libertines dan prinsip hidup Fuck Skill dari Teenage Death Star, Puppyhansen memberikan kesan ugal-ugalan dengan celotehan sarkas namun diisi dengan divisi lirik dan diksi yang baik.

Baru-baru ini Puppyhansen telah merilis debut singlenya yang berjudul Dinamit. Dinamit bercerita tentang sudut pandang Kacrut tentang seseorang ataupun golongan yang mempunyai pola pikir sempit dan cenderung tertutup. Mengkotak-kotakan antara baik dan jahat dan merasa dirinya maupun golongannya yang lebih baik. Penggalan lirik “ledakan kepalamu” adalah metafor bagi mereka yang seharusnya dapat lebih membuka kepala dan pikirannya.

Artwork cover Dinamit ini di buat oleh Toro Elmar, yang sebelumnya pernah membuat cover untuk album dari band Vague, dan cover novel Kamu karya Sabda Armandio.  Diharapkan single Dinamit menjadi langkah awal yang baik untuk mempresentasikan musik Puppyhansen. (Rezky Aditya/Puppyhansen)

The Pilsner
The Pilsner terbentuk dari sebuah pertemanan di tahun 2010 yang berevolusi genre menjadi garage rock dengan mengusung tema Smoke Beer Rock ‘n Roll.

Kata pilsner sendiri diambil dari komposisi di dalam bir yang mengidentikkan dengan pergaulan liar, muda, dan nakal.

Beranggotakan tiga personil, yaitu Irsan sebagai vokalis, Hegar Bass, dan Iqbal di Drum. (Sumber: The Pilsner)

Sigmun
Sigmun is an Indonesian rock band formed in December 2011, consists of Haikal Azizi (vocal/guitar), Nurachman Andika (guitar), Mirfak Prabowo (bass) and Pratama Kusuma (drums). Started out as “LOUD”, they are mainly influenced by the two founding fathers of heavy metal, the almighty Led Zeppelin and the god of heavy riffs, Black Sabbath. LOUD mentions their music as freud blues rock, the word ‘freud’ comes from the infamous neurologist, Sigmund Freud, whom they admired so much for his unconscious mind and the defense mechanism theory. They believe that the music they make are coming spontaneously from their unconscious mind.

They changed their name to “Sigmun” after some issues about the similarity

of their name (“LOUD”) with an english hard rock band, which was formed in 1989. The new name of course also came from the wicked neurologist himself. Referring to their influences, most of their songs are based on riffs covered with distortion and overflowing echoes. They describe their sound as “bringing a high gain amplifier and drums into a cave”. The basslines are almost progressive but raw and primitive at the same time, the drumming moves fierce and violent on high tempo and in a sudden could turn calm into a drowning bluesy beats, while the vocals sounded like chants and moans, obviously affected by Plant and Ozzy. While they altogether religiously worshiped the Zeps and the Sabbaths, each member also have their own musical background.

Mirfak have always been a fan of the grunge god Nirvana, the highspeed aggression of Motorhead and anything masculine, while Andika is a heavy metal geek who embrace the holy father Dio , Iron Maiden and the uncanny Uriah Heep. Haikal adores the psychedelic echoes and progressions of Pink Floyd, the complexions of Robert Fripp and the zestful spirit of Jack White’s screech, Tama on the other hand has always been a disciple of Brad Wilk, and praises the likes

of Sunn O))) and YOB. Their interest in Sigmund Freud concepts of unconscious mind and their love for the whimsical world of surrealism are evidently showing in their lyrics. enjoying the exploration of absurdism and juxtaposition in their writings, Dali, Magritte and Chirico might have influenced them as much as Page and Iommi did, paintings made out of hazy poetry and heavy echoed chords. (Sumber: Sigmun)

Media untuk Berbagi Kajian dan Apresiasi.

KOMENTAR
You don't have permission to register