
Dua Belas Cerita dari Tiga Kota
Apa yang terjadi jika tiga orang penulis cerita pendek dari tiga kota berbeda menulis bersama dalam satu buku? Eddi Koben di Cimahi, Anka Wijaya di Purabaya, Sukabumi, dan Wida Waridah di Ciamis? Hasilnya adalah sebuah buku kumpulan cerpen yang ciamik berjudul Cerita Tiga Kota.
Cerita Tiga Kota merupakan kumpulan cerita pendek atau cerpen dari tiga orang penulis yaitu, Anka Wijaya, Eddi Koben, dan Wida Waridah. Cerita-cerita pendek yang terdapat dalam buku ini berjumlah dua belas cerpen. Pada setiap judulnya memiliki keberagaman cerita yang menarik. Buku kumpulan cerpen ini terbit pada tahun 2016 dengan harga yang cukup terjangkau bagi, yaitu Rp 45.000.
Sebelum pembuatan buku Cerita Tiga Kota ini terwujud, Anka Wijaya, Eddi Koben, dan Wida Waridah, terlibat dalam sebuah obrolan sederhana. Dalam obrolan itu mereka bertiga menggagas untuk berkaloborasi dengan membuat buku kumpulan cerita-cerita pendek.
Setelah mereka sering mengobrol, akhirnya mereka bertiga pun sepakat untuk bekerjasama menerbitkan buku Cerita Tiga Kota ini. Jarak tempat tinggal mereka yang berjauhan tak menjadi masalah. Mereka menyiasati hal itu dengan berkomunikasi melalui media jejaring sosial via group WhatsApp, maupun Facebook Messenger.
Setelah diendapkan beberapa bulan, naskah kumpulan cerpen Cerita Tiga Kota akhirnya dapat terwujud. Selama dalam masa pembuatannya mereka bertiga berusaha untuk menyembunyikannya dari media massa atau media jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, ataupun media sosial lainnya.
Mereka tidak ingin heboh sebelum waktunya, mereka tidak ingin terpengaruh oleh respon-respon negatif dari pihak-pihak tertentu, yaitu tentang calon buku yang mereka buat itu. Mereka khawatir apabila ada respon negatif yang akhirnya dapat menciutkan nyali untuk melahirkan kumpulan cerpen ini.
Terdapat dua belas cerpen dalam buku Cerita Tiga Kota ini:
“Klik” karya dari Anka Wijaya, di dalam cerita pendek ini menceritakan tentang trik atau cara untuk mengakhiri atau membalas komentar-komentar negatif di media jejaring sosial.
“Raksa Jati” karya dari Wida Waridah, dalam cerita pendek yang berjudul “ Raksa Jati ” ini menceritakan tentang pemberian nama oleh salah satu orang tua terhadap anak laki-lakinya dengan nama Raksa Jati, yang berharap dapat menjadikan sebagai seorang anak laki-laki yang tangguh.
“Balada Roller Coaster dan Bioskop” karya dari Eddi Koben, yang menceritakan tentang seorang anak yang menjadi anak semata wayang orang tuanya yang sedang meminta uang jajan, tetapi sang orang tuanya tidak memberinya uang jajan karena sang orang tua pada saat itu tidak mempunyai uang lagi.
“Jidat” karya dari Anka Wijaya, dicdalam cerita pendek ini menceritakan tentang seorang ulama yang berada di kaki gunung yang konon katanya bisa mengetahui seseorang yang beriman dengan yang tidak beriman ataupun yang hanya memanfaatkan agama demi kepentingan dirinya sendiri, semua itu dapat diketahuinya henya dengan melihat sekilas dari tampilan seseorang.
“Pada Semesta Aku Mengejarmu” karya dari Wida Waridah, di dalam cerita pendek yang berjudul “ Pada Semesta Aku Mengejarmu ” ini menceritakan tentang sebuah awan yang tidak ingin bergabung dengan awan lainnya di langit yang terhampar luas itu.
“Hikayat Gorong-gorong” karya dari Eddi Koben, yang menceritakan tentang seseorang yang bernama Mallia Molnesia, yang menceritakan tentang masa lalunya.
“Gadis Yang Terluka” karya dari Anka Wijaya, di dalam cerita pendek ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang menceritakan tenteng masa lalunya pada saat sepulang sekolah dengan teman-temannya.
“Ketika Cinta Datang di Waktu yang Salah” karya dari Wida Waridah, di dalam cerita pendek yang berjudul “ Ketika Cinta Datang di Waktu yang Salah ” ini menceritakan tentang seseorang yang ingin jatuh cinta kepada seseorang.
“ Kebaya Untuk Nenek” karya dari Eddi Koben, yang menceritakan tentang suasana pada malam hari di Jakarta dengan tokoh utamanya yang bernama Jamil yang berusia sekitar 17 tahun.
“Arsa” karya dari Anka Wijaya, di dalam cerita pendek ini menceritakan tentang seorang ayah yang sedang menanti kelahiran anaknya.
“Tamparan Pak Martabat” karya dari Wida Waridah, di dalam cerita pendek ini menceritakan tentang seorang guru yang bernama Martabat yang sedang menghukum murid laki-lakinya dengan cara tamparan kepada siswa yang tidak mau mengikuti aturan yang sudah dibuatnya.
“Kebun Singkong” karya dari Eddi Koben, yang menceritakan tentang sebuah kampung yang terletak di sebuah kaki bukit yang tampak tenang dan kebanyakan warga di sana menanam pohon singkong.
Kumpulan cerpen Cerita Tiga Kota ini sangatlah menarik dengan tema yang beragam. Buku ini cocok dibaca oleh para pelajar ataupun mahasiswa.
Berikut ini adalah sedikit biografi dari para penulis buku Cerita Tiga Kota:
Anka Wijaya, beliau sehari-sehari bekerja sebagai pembuat gambar untuk sebuah perusahaan di Bandung, hobinya itu membuat kartun Jepang dan bermain catur, sesekali dia mengerjakan gambar untuk cover buku kawan-kawannya. Sekarang dia tinggal di Sukabumi bersama keluarganya.
Wira Waridah, beliau sangat menyukai membaca dan menulis juga bermain teater, dia juga sesekali menjadi pembicara dalam acara-acara sastra, dia juga mempunyai beberapa puisi dan cerpen sebagai karyanya. Sekarang dia tinggal di Ciamis bersama keluarganya.
Eddi Kobben, beliau memiliki hobi berjualan nasi karena dirumahnya ia mengelola warung nasi bersama keluarganya, sesekali ia juga mengajar di sebuah padepokan literasi di kawasan Bandung. Ia juga pernah membukukan kumpulan puisinya dengan judul Aku Harus Mencitaimu. Kini ia tinggal di Cimahi bersama keluarganya.[]
Data buku
Judul Buku: Cerita Tiga Kota
Penulis: Anka Wijaya, Eddi Koben, Wida Waridah
Penerbit: Interlude Yogyakarta
Harga: Rp 50.000
Jumlah halaman: 106 hlm.
Cetakan 1: Desember 2016
ISBN: 6026250-29-2