
Puisi-Puisi R. Abdul Azis
Dirimu
batu bersila di hati di kepala
kokoh tapi retak tak sengaja
ia cinta yang tenang
bosan tampak riang
warnanya menyentuh
dingin bayang
tiada mampu sama lukanya
tiada berulang tiada sampai padanya
2019
Mereka
mereka tetap hidup
di kehidupanmu
bunyi dalam persembunyian
yang kau dengar sendiri
kesedihan tak perlu rasa iba
adalah kasih sayang adalah cinta
yang berdiri tegak
yang setia menemani mereka
2021
Jendela
dari jendela ruang luar membuka
lambat-rambat cahaya dan udara
dan sesuatu tak terjangkau bahasa
datang terlalu tiba-tiba
tak pernah ada mata kata di luar sana
benar-benar bersuka dan berduka
hanya kata mati
berbisik berkali-kali
2021
Dekaden
tinggal di sini
tunggal menyepi
hidup seremeh ini
kenang yang tak henti
esok mati siapa punya
esok mata siapa buka
sedikit lagi yang kita bisa
sedikit saja biar percuma
2021
Perhiasan
bumi selalu luas
menampung kesedihan yang khas
dan hidup terlalu sempit
memeriksa kegirangan yang sakit
yang mungkin bukan sebenarnya
yang mungkin ada di luar cermin kita
sebagaimana bayang lembayung
di dalam mata benci kekasih
mana yang terlihat lebih jelas
makna cinta itu yang bernas
2021