Fb. In. Tw.

Puisi-Puisi R. Abdul Azis

Dirimu

batu bersila di hati di kepala
kokoh tapi retak tak sengaja

ia cinta yang tenang
bosan tampak riang

warnanya menyentuh
dingin bayang

tiada mampu sama lukanya
tiada berulang tiada sampai padanya

2019

Mereka

mereka tetap hidup
di kehidupanmu

bunyi dalam persembunyian
yang kau dengar sendiri

kesedihan tak perlu rasa iba
adalah kasih sayang adalah cinta

yang berdiri tegak
yang setia menemani mereka

2021

Jendela

dari jendela ruang luar membuka
lambat-rambat cahaya dan udara

dan sesuatu tak terjangkau bahasa
datang terlalu tiba-tiba

tak pernah ada mata kata di luar sana
benar-benar bersuka dan berduka

hanya kata mati
berbisik berkali-kali

2021

Dekaden

tinggal di sini
tunggal menyepi

hidup seremeh ini
kenang yang tak henti

esok mati siapa punya
esok mata siapa buka

sedikit lagi yang kita bisa
sedikit saja biar percuma

2021

Perhiasan

bumi selalu luas
menampung kesedihan yang khas

dan hidup terlalu sempit
memeriksa kegirangan yang sakit

yang mungkin bukan sebenarnya
yang mungkin ada di luar cermin kita

sebagaimana bayang lembayung
di dalam mata benci kekasih

mana yang terlihat lebih jelas
makna cinta itu yang bernas

2021

KOMENTAR

Tinggal di Bandung. Bekerja sebagai penulis lepas. Telah menerbitkan buku kumpulan cerpen “Situasi yang Tak Menyenangkan” (2019), buku kumpulan puisi “Halaman Ganjil” (2022).

You don't have permission to register