Fb. In. Tw.

Merawat Buku dengan Resensi

Membaca bagi sebagian orang sesuatu yang menyenangkan. Bagi sebagian yang lain menyiksa dan membosankan. Membaca mungkin menjadi hiburan, selingan dari aktivitas yang itu-itu juga, atau kewajiban sebagai godam penyiksa yang tak kunjung selesai. Membaca tidak lagi dimaknai sebagai jendela pengetahuan.

Resensi adalah pembuka jalan bagi pembaca jenis kedua. Resensi tidak hanya akan menghadirkan gambaran umum suatu buku. Tapi juga stimulus aktif agar pembaca tertarik dan terbuka untuk memaknai suatu buku. Membantu pembaca bila kesulitan menerabas isi buku yang dianggap rumit atau tebal atau kurang dikenal.

Lomba resensi kali ini ditujukan khusus untuk pelajar. Cermin besar peta keunikan dan kemampuan pelajar dalam menilai suatu buku. Memberikan apresiasi lebih agar pelajar memiliki ruang kompetisi yang sehat dan terbuka. Selain untuk lebih mengakrabkan pelajar pada cerita-cerita rakyat Indonesia yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Kriteria Penilaian meliputi; isi resensi, penggunaan bahasa, struktur dan kaidah kebahasaan. Selain itu penilaian juga berdasar pada sudut pandang peserta dalam memandang suatu buku.

Dari 113 naskah telah berhasil dinilai oleh ketiga juri. Persoalan mendasar pada sebagian besar naskah adalah masih banyak peserta yang menggunakan metode resensi dengan pola lama. Resensi lebih banyak menitik beratkan pada sinopsis ketimbang penilaian atau pengulasan itu sendiri. Panjang sinopsis mencapai 10 halaman sementara penilaian hanya dua paragraf pendek. Selain itu sebagian resensi masih memberikan penilaian yang cenderung artifisial dan hal-hal nonteknis lainnya. Buku cerita menjadi jebakan ketika peserta hanya berdasar tafsir makna baik-buruk, mesti dicontoh atau tidak, sehingga terlalu hitam putih.

Juri sepakat mencari peserta yang mampu menyajikan resensi dengan perspektif bahwa buku pada akhirnya layak dibaca dengan segala kurang dan lebihnya. Bocoran ciamik tanpa terkesan memberitahu pembaca mengenai jalan cerita. Penilaian juga meliputi sistematika penulisan secara umum. Sistematika penulisan menjadi poin lebih sebagai atribut penyajian.

Di antara para peserta, ada tiga nama yang menonjol dalam perdebatan juri dalam menentukan 3 pemenang utama. Juri sepakat ketiganya telah memenuhi kriteria yang telah disebutkan. Resensi berjudul Menghela Nilai-Nilai Karakter dalam Cerita Rakyat oleh Annisa Rahayu diawali dengan pandangan penulis terhadap cerita rakyat di Indonesia. Penulis mengajak pembaca resensi untuk menyelami kekayaan khazanah budaya dalam cerita rakyat. Penyelaman itu kemudian membawa kita untuk dapat meneladani karakter serta sikap yang ditunjukkan oleh cerita Jaka dan Naga Sakti. Dari segi kebahasaan, penulis mampu meramu bahasa menjadi cukup komunikatif, juga terlihat bahwa penulis sangat menjaga dan memilah diksi.

Hal serupa juga terdapat pada resensi Perjuangan Mendapatkan “Burung Ajaib” yang ditulis oleh Andini Luthfiyyah Afifah dibuka dengan pandangan penulis tentang cerita rakyat berjenis fabel. Penulis memiliki pandangan bahwa sekalipun cerita Burung Ajaib berjenis fabel, namun pembaca tetap bisa meneladani sikap serta watak para tokoh dalam cerita. Kemudian penulis mengungkapkan pentingnya arti pengorbanan, perjuangan, serta solidaritas, sekalipun hal tersebut sudah sering dibicarakan dalam cerita rakyat.

Kemudian resensi Merajut Karakter Melalui Cerita Tanah Pertiwi oleh Nivia menggambarkan tentang keberadaan cerita-cerita yang tersebar di Nusantara dan implikasinya terhadap kebudayaan masyarakat. Dalam menulis sinopsis, penulis tidak hanya melakukan pemaknaan ulang terhadap cerita namun juga berhasil menyisipkan argumentasinya.

Membaca 113 naskah yang dikirim oleh para peserta lomba memberikan pengalaman yang menarik bagi  juri. Hal ini pertama-tama mencerminkan antusiasme para pelajar Indonesia untuk membaca buku, khususnya cerita rakyat Indonesia. Kemudian ragamnya sudut pandang dan argumentasi yang ditawarkan penulis dalam melihat buku. Terakhir, keakraban yang coba dijalin oleh pelajar dengan cerita rakyat, nyata mampu mendorong pelajar untuk menulis.

Juri berharap bahwa keakraban antara pelajar dengan buku terus tumbuh, besar, dan berbuah. Ketiga pemenang utama dirasa telah mewakili keakraban antara pelajar dengan buku melalui sudut pandang dan gaya bahasa yang dikemas secara apik. Selain itu, kesepuluh tulisan favorit yang telah dipilih juri juga telah berhasil menampilkan gagasan dan sudut pandang yang menarik.

Selamat kepada para pemenang![]

 

Dewan Juri

  1. Moh. Syarif Hidayat
  2. Dian Hardiana
  3. Ilham Miftahuddin
KOMENTAR

Media untuk Berbagi Kajian dan Apresiasi.

You don't have permission to register