Fb. In. Tw.

Puisi-Puisi Vladimír Holan

Pestaka

Di awal malam … Pemakaman … Dan angin yang setajam
pecahan tulang di balok pejagalan.
Karat menggoncang bentuk tiruan dari penyiksaan.
Di atas segalanya, di atas aib air mata,
bintang hampir saja memutuskan untuk mengamini
mengapa kita memahami kesederhanaan hanya ketika hati tersakiti,
dan tiba-tiba kita sendiri dan tak bernasib.

 

Tunggu, Jangan Pergi Dulu

Tunggu, jangan pergi dulu, jangan takut dengan segala kebahagiaan,
beruang ini membuka sarang lebah di kebun buah-buahan.
Tak lama lagi ia akan tenang. Aku juga akan menahan
kalimat yang terbirit-birit seperti sperma ular
pada seorang perempuan di taman firdaus.

Tunggu, jangan pergi dulu, jangan kau turunkan tudungmu.
Bahan bakar bunga krocus telah menerangi padang rumput.
Itulah kau, hidup, meski kau berkata:
– Atas nama hasrat, kita menambah sesuatu. Tapi cinta
menyisakan cinta.

 

Di Trotoar

Setiap hari perempuan tua itu mengikat kudanya di sini
Untuk menjual koran-koran.
Lelah juga lebih dari itu
Ia jepit sogokannya dengan kuat
Dan tertidur.
Para pejalan kaki
Sudah terbiasa pada masalah ini mereka tak melihatnya-
Dan ia, seorang misterius dan ibu itu layaknya peramal,
Menyembunyikan apa yang seharusnya ia tawarkan.

 

Membangun Menara Babilonia

Kau menghentikan perkataanmu layaknya pembantu.
dari geringsing fajar ke ringisnya malam adalah karya
Seperti musim dingin tanah sampai ke penggali kubur.
Dulu soal ini pernah diketuk oleh angin yang keluar dari kami
dan tak lagi berharap untuk lolos daripada
segumpal air liur yang ditapak telapak kaki.
Fana segala spiritual telah menakutkan
banyak dari kami yang dengan bangga mempercayai
keabadian daging.
Kami mulai bertemu dengan pasangan kami …

Seperti halnya kau … Tidak!
Ini cukup untuk perempuan Babilonia itu
untuk menyeberangi tingginya benteng aspal
dan segala gundukan bengis yang luas
dimaksudkan untuk kekekalan
tiba-tiba tampak bagimu sedikit biadab.

Reruntuh itu begitu tergesa
mereka seperti kepastian cinta.

 

Hari Ini Ada 

Hari ini, jauh di dalam dirimu ada musim semi yang mengering singkat,
meski seberapa cepatnya diisi air mata.
Hari ini jauh di dalam dirimu ada lapangan udara yang terpakai singkat
meski seberapa cepat ditumbuhi.
Sekarang kau harus pergi dengan berjalan kaki, di dalam musim semimu terdapat duka.
Tapi kau berdiri kaku
sementara di depanmu
kecoa itu menyeberangi jalan
bergerak dari pejagalan ke tukang roti.

 

Perjumpaan V.

Dihentikan oleh perempuan di gerbang kota yang entah,
aku bertanya padanya. Izinkan aku lewat, aku ingin masuk
dan keluar, dan masuk dan keluar lagi,
aku ini sama halnya orang yang takut akan kegelapan.

Tapi ia berkata padaku:
aku sudah meninggalkan cahaya itu!

 

Vladimír Holan (1905 – 1980) adalah penyair Ceko. Pernah dinominasikan mendapat Penghargaan Noble Prize. Puisi-puisi di atas dialihbahasakan dari bahasa Ceko ke bahasa Inggris oleh Jarmila dan Ian Milner dari buku Penguin Modern European Poets: Vladimír Holan Selected Poems (Penguin Books, 1971) yang disunting oleh A. Alvarez.

KOMENTAR
Post tags:

Ketua aktif di Kubah Budaya, Banten, anggota Kabe Gulbleg. Pengajar di Universitas Muhammadiyah Tangerang.

You don't have permission to register