
Puisi-Puisi Robbyan Abel Ramdhon
Miyamizu Mitsuha
Miyamizu Mitsuha melangkah hati-hati dengan kepercayaan
tak ada api yang bisa membakarnya, kecuali cinta yang dinyatakan selesai
pada musim bergetah, saat kelambu dan denyit ranjang melipat batas mimpi.
bagi Miyamizu Mitsuha, kenangan seperti kepingan bunga Sakura
yang gugur di jalan dengan retakan es. gempa akan terbuka di sini.
meteor jatuh dari kedalaman sepi. waktu berjalan mundur
ke pertanyaan pertama tentang manusia.
Miyamizu Mitsuha menunggu sesuatu akan menjemputnya
setelah malam menjadi merah matahari. kejahatan mulai berderap
dari batas kota tanda pagi akan dihapuskan sebentar.
Miyamizu Mitsuha menunggu namanya dipanggil.
22:11
Ini Aku, Budi
ini aku, Budi. laki-laki yang sering kau sebut di kerut kabut pagi.
suaraku masa kanak yang bersemayam di rumah-rumah bahasa Indonesia.
(kelas satu)
kelak setelah kau tua, setua suara kereta api
dan getaranmu tak mungkin kembali
aku akan tetap terlipat di sini
di lorong kering ingatanmu
00:42
Mimpi Seekor Burung
mimpi seekor burung berayun-ayun di kepalaku
tentang rencana migrasi ke tengkuk pohon khuldi
adakah takdir Isaac Newton bersandar di bawah sana?
anak Adam yang membuka palang rahasia dan kotak peluru
pintu hari ditutup, waktu berguguran ke tanah kaca
burung itu tak punya tempat menanggalkan duka
tak ada, satu pun
01.23
Fragmen Kisah Sore
pandanglah laut yang menyimpan sepi mataku
yang berlapis pada sore, pada saat kita sudah melepas gigil musim lajang
katakan dengan bahasa yang tak dipahami para pialang di dermaga
bahwa kita pernah melelehkan masa muda di sebuah kota
yang terbuat dari kaca dan kelambu
rasakan kematian seakan ombak berkarat di tulangmu
kita akan berdebur di sini dengan kulit bergaram
tepi pantai yang hanya terlihat dari tapi matamu
23:35
Cerita Penutup
wahai maut yang sedekat hidup di urat nadi, bawa kami menuju muara paling tepi. kami akan menanggalkan biduk ini tanpa membangunkan ikan-ikan yang bermimpi tentang musim gugur. tuhan yang jernih sudah menunggu di kedalaman rahasia. puisi ini harus tenggelam dengan hati-hati.
23.29