Fb. In. Tw.

Puisi-Puisi Rifki Syarani Fachry

AKU /1

dalam peti mati yang disebut diri sendiri
kukubur batu di jantungku
dengan nama orang lain.

kutinggalkan badut di dalam diriku
lalu kubiarkan lima ribu nietszche
menihilkan hidupnya
seperti ada dan hari-harinya adalah mati.

kulepaskan bayanganku
kubiarkan gelap yang bernafas itu
membungkus orang-orang mati di tubuhku.

sementara pasca wabah bunuh diri
pikiran tak dikenal merangkaki punggungku
menggali makam sisifus di tebing murung.

pikiran itu bertanya kepada tulang-tulang
harus mati di mana aku? –diri
sejak kapan aku mati bersamamu?

2020

AKU /2

aku ingin hidup di dunia tanpa diriku
dan itu berarti tak di mana pun
aku ingin berhenti sebagai diriku
menjadi yang tak pernah aku
menjadi bukan semuanya.

hidup di dunia tanpa aku
menjadi yang tak pernah dirinya.
melelapi kepenuhan yang kosong
aku menjebak sesuatu –yang mau tak mau
mesti kusebut diriku.

aku bergerak dengan putaran idiomatik
dan ekspresi puitik yang acak
dari daftar sijil kata-kata dalam meta bahasa.
aku mengurung keberadaanku
dalam pembatalan demi pembatalan
sebagai puisi yang selalu gagal dituliskan
bahkan sebagai yang tak pernah tinggal
di kepala mana pun.

aku ingin –dan akan
hidup di dunia tanpa diriku.
dalam sebuah abstrak tentang aku
di dalam mayat busuk orang lain
yang kukenal sebagai sosok ini.

negasiku penuh
sebagai yang tak pernah hadir.
aku hanya akan ada di dunia
tanpa dunia dan dirinya sendiri.

2021

AKU /3

aku kian terpencil dalam diriku
terasing bersama mayat-mayat makna
terpasung dalam kekosongan.

dari pedalaman waktu, nama-nama murung
menteleportasi dirinya ribuan kali
ke dalam sini, menamaiku
lalu menyesalkan dirinya sendiri.
semua yang keliru mati satu demi satu.

aku kian kerdil, kian debu
bahkan aku nyaris tiada.
ingatan meragukan keberadaanku
dari jeda ke jeda.

sesuatu seperti mengupasku
selembar, selembar
lalu tumpukannya dibiarkan begitu saja
terbakar.

benda asing berusaha menghapusku

dari dalam sini, di dalam diriku
dunia dan aku seolah hanya
esensi yang tak menubuhi lagi apa-apa
negasi yang tak menemukan dirinya.

2021

NIMIC

di suatu tempat di dalam kosong
di sebuah dimensi dengan kegalapan tak terukur
jauh di dasar jurang yang tak pernah siapa pun ketahui
kudapati sesuatu di dalam diriku berhenti.

pusaran waktu membatu, rohku berlepasan
segala sesuatu di dadaku melapukkan dirinya
aku selesai sebagai diriku
terputus, aku kian terhapus.

adakah nyeri lain selain ini
kemari.
dalam nihil, aku siap dimiliki.

2021

ECHO

aku tak memiliki
kedalaman untuk memahami
derita yang kumiliki.

sebab aku
adalah dinding batu
yang menahan gema
suaraku sendiri.

2015-2021

Lahir di Ciamis 1994. Buku puisi pertamanya Hantu adalah Kenangan (Kentja Press, 2018). Instagram: @rifkisyaranifachry

You don't have permission to register